Jum'at, 28 Januari 2022, IPA Kelas 6 SDN 1 Bakauheni

 

C. Perkembangbiakan Hewan

Hewan berkembangbiak untuk melestarikan jenisnya. Cara perkembangbiakan hewan ada beberapa macam, yaitu bertunas, bertelur, melahirkan, dan bertelur-melahirkan.

1. Cara Hewan Berkembang Biak

 a. Bertunas

     Bertunas merupakan cara perkembangbiakan hewan tanpa melalui proses perkawinan. Hewan yang berkembangbiak dengan bertunas, misalnya Hydra. Cara perkembangbiakan ini juga sederhana. Sebuah tunas kecil tumbuh di bagian tubuh Hydra dewasa. Tunas tersebut tumbuh menjadi hewan baru yang melekat pada induknya dan telah mulai menangkap makanannya sendiri. Selanjutnya, tunas akan lepas dari induknya dan menjadi hewan dewasa yang bebas.


    b. Bertelur

     Jenis hewan yang berkembangbiak dengan bertelur adalah burung, ikan, serangga, dan hewan amfibi. Cara berkembangbiak dengan bertelur disebut ovipar. Ovipar berasal dari kata ovum, yang berarti telur.

Burung merpati, elang, ayam, dan bebek merupakan golongan burung. Hewan-hewan ini mengerami telurnya sampai menetas. Pernahkah kamu mengamati ayam yang sedang mengerami telurnya? Ayam mengerami telurnya selama 21 hari. Demikian pula, burung mengerami telurnya. Burung juga memberi makan dan merawat anak anaknya sampai mereka dapat mandiri. Berapa lamakah burung mengerami telurnya?



 Pernahkah kamu melihat ikan mas atau kupu-kupu sedang mengerami telurnya? Telur hewan-hewan itu memang tidak perlu dierami. Telur-telur itu akan menetas sendiri. Akan tetapi, ada juga jenis ikan dan hewan amfibi yang memelihara telurnya, misalnya ikan mujair dan beberapa jenis katak. Ikan mujair memelihara telur-telurnya di dalam mulut. Sebaliknya, telur-telur katak ada yang dipelihara oleh katak jantan. Telur-telur katak itu dibawa di punggung bagian bawah dan dipegang oleh kaki belakangnya. Ikan mujair dan katak tersebut memelihara telurnya sampail menetas.

Berbagai jenis reptil berkembangbiak dengan bertelur, misalnya berbagai jenis kadal, ular, dan penyu. Penyu hidup di laut, tetapi bertelur di pantai. Penyu meletakkan telur-telurnya di pasir, lalu melindunginya dengan cara menutupi telur-telur itu dengan pasir. Setelah itu, penyu akan berenang kembali ke laut. Ya, telur-telur penyu juga tidak dierami induknya. Setelah beberapa waktu, bayi penyu yang disebut tukik itu akan keluar dari telurnya. Kulit telur penyu tidak keras seperti telur ayam.



Tidak seperti ayam yang mudah bertelur, siklus bertelur penyu beragam, dari 2 hingga 8 tahun sekali. Seekor penyu betina baru bisa bertelur setelah berusia lebih dari 30 tahun. Sekali bertelur, penyu betina bisa menghasilkan 100 butir telur. Akan tetapi, tukik yang hidup menjadi penyu dewasa tidak sampai 10 ekor. Telur atau tukik yang masih lemah dapat dimangsa biawak, burung, atau ikan besar.

Telur (ovum) dihasilkan oleh hewan betina. Alat kelamin betina yang menghasilkan telur disebut ovarium (indung telur). Telur-telur itu lalu dibuahi oleh sperma dari hewan jantan. Alat kelamin jantan yang menghasilkan sperma disebut testis. Sperma membuahi telur (ovum) pada saat terjadi perkawinan. Telur yang telah dibuahi akan tumbuh menjadi embrio, yaitu calon bayi.

Jika telur-telur itu tidak dibuahi, maka telur tidak dapat menghasilkan calon bayi. Telur ayam yang kamu beli di warung, misalnya, tidak dibuahi oleh ayam jantan. Walaupun telur-telur itu dierami, telur-telur itu tidak dapat menetas. Telur-telur tersebut memang sengaja tidak dibuahi dan dihasilkan oleh ayam petelur.

Ada dua macam cara pembuahan terhadap telur-telur hewan, yaitu pembuahan dalam (internal) dan pembuahan luar (eksternal). Pembuahan dalam terjadi di dalam tubuh hewan betina, misalnya pada golongan burung dan serangga. Ayam jantan membuahi telur pada saat telur berada di dalam tubuh ayam betina. Pada saat itu, cangkang (kulit) telur yang keras belum terbentuk. Pembuahan luar terjadi di luar tubuh hewan betina, misalnya pada katak dan ikan mas. Katak jantan membuahi telur saat telur dikeluarkan dari tubuh katak betina. Seluruh proses pembuahan luar ini terjadi di air.

c. Melahirkan

     Cara berkembangbiak dengan melahirkan disebut vivipara. Hewan-hewan yang melahirkan anaknya antara lain kucing, anjing, sapi, kijang, dan harimau. Hewan-hewan tersebut hidup di darat. Ada juga hewan air yang berkembang biak dengan melahirkan, misalnya pesut, lumba-lumba, dan paus. Pesut, lumba-lumba, dan paus tidak termasuk golongan ikan. Selain itu, pesut, lumba-lumba, dan paus bernapas dengan paru-paru. Hewan yang melahirkan juga menghasilkan telur. Akan tetapi, telur tersebut tidak dikeluarkan dari tubuh hewan betina. Telur itu juga tidak dibungkus oleh cangkang (kulit telur yang keras). Selanjutnya, telur tersebut dibuahi oleh sperma hewan jantan di dalam rahim (uterus) saat terjadi perkawinan. Rahim terdapat di dalam tubuh hewan betina. Sperma dihasilkan di dalam tubuh hewan jantan.

Telur yang telah dibuahi akan tumbuh menjadi calon bayi. Calon bayi mengalami pertumbuhan selama berada di dalam rahim. Selama itu, hewan betina menjalani masa mengandung. Lamanya masa mengandung setiap jenis hewan berbeda-beda. Lama masa mengandung kucing adalah sembilan minggu. Tahukah kamu, lama masa mengandung kambing?

Setelah pertumbuhan calon bayi di dalam rahim sempurna, maka bayi hewan itu dilahirkan. Hewan yang baru dilahirkan keadaannya masih lemah. Oleh karena itu, induk hewan merawat anaknya dengan sangat baik. Bayi hewan tersebut diberi makan dengan cara disusui. Hewan yang menyusui anaknya disebut mamalia (mammae = kelenjar susu). Hewan mamalia yang hidup di darat disebut mamalia darat. Hewan mamalia yang hidup di air disebut mamalia air. Lumba-lumba, singa laut, pesut, dan paus merupakan mamalia air.

d. Bertelur-melahirkan

     Cara berkembangbiak dengan bertelur-melahirkan disebut ovovivipar. Jenis hewan yang berkembang biak dengan cara itu adalah golongan reptil, yaitu beberapa jenis ular dan beberapa jenis kadal.

Mungkin kamu agak bingung membaca istilah bertelur melahirkan. Cara bertelur-melahirkan merupakan perpaduan cara bertelur dan cara melahirkan. Seperti hewan yang bertelur, hewan betina yang ovovivipar juga mengeluarkan telur dari tubuhnya. Akan tetapi, telur yang dikeluarkan itu telah tumbuh menjadi calon bayi. Calon bayi tumbuh hampir sempurna. Jadi, saat telur dikeluarkan dari tubuh hewan betina, saat itu juga calon bayi dilahirkan. 

Beberapa macam cara perkembangbiakan hewan adalah bertunas, bertelur (ovipar), melahirkan (vivipar), dan bertelur-melahirkan (ovovivipar).

 2. Perbedaan Ciri Hewan Bertelur dan Hewan Melahirkan

     Hewan yang berkembangbiak dengan bertelur dan hewan yang berkembangbiak dengan melahirkan memiliki ciri-ciri tertentu. Hewan yang berkembangbiak dengan melahirkan mengalami masa mengandung. Hewan tersebut mengandung janin anaknya di dalam tubuh. Zat makanan yang diperlukan untuk perkembangan janin diperoleh dari dalam tubuh induknya. Setelah pertumbuhannya sempurna, anak tersebut akan dilahirkan.

Hewan yang berkembangbiak dengan bertelur tidak mengalami masa mengandung. Hewan yang bertelur mengeluarkan telur yang berisi calon anaknya. Zat makanan yang diperlukan untuk perkembangan janin diambil dari zat di dalam telur. Saat perkembangan janin telah sempurna, telur akan menetas dan muncullah hewan muda.

Hewan yang berkembang biak dengan melahirkan memiliki kelenjar susu. Setelah melahirkan, hewan tersebut akan menyusui dan memelihara anaknya hingga dewasa. Selain itu, hewan yang berkembangbiak dengan melahirkan ditumbuhi rambut di sekujur tubuhnya. Rambut berguna untuk melindungi hewan dari luka dan sinar matahari serta menjaga kestabilan suhu tubuh.



Hewan yang berkembangbiak dengan bertelur umumnya tidak memiliki kelenjar susu. Namun demikian, ada sejenis hewan bertelur yang memiliki kelenjar susu, yaitu platipus. Platipus bertelur di dalam lubang dan telur menetas dalam 12 hari. Setelah anak platipus menetas, induk platipus akan menyusui dan memeliharanya hingga dewasa.




 

Komentar