Pembelajaran IPA Kelas 6 SD N 1 Bakauheni

Perubahan pada Benda



Di mana pun kita berada, pasti kita menemukan perubahan pada benda. Kalian tentu dapat menyebutkan contohnya. Air panas yang dituangkan ke dalam gelas, lama-kelamaan menjadi dingin. Beras dimasak menjadi nasi. Kayu dibakar menjadi arang dan abu. Paku yang masih baru, lama-kelamaan menjadi berkarat. Batuan pecah berkeping-keping ketika dihanyutkan oleh banjir. Demikian seterusnya, semua itu merupakan perubahan yang terjadi pada benda.

Tidak semua perubahan yang disebutkan di atas akan kita pelajari, melainkan hanya sebagian. Meskipun demikian, ada pertanyaan yang berlaku untuk semua bentuk perubahan tersebut. Mengapa benda mengalami perubahan? Faktor apa saja yang menyebabkan perubahan pada benda? Kita akan temukan jawabannya pada bab ini.

A. Faktor Penyebab Perubahan Benda

Semua benda yang ada di alam, sebenarnya mengalami perubahan. Sebuah rumah yang dahulu tampak megah, beberapa tahun kemudian mulai retak-retak, bahkan ada bagian-bagiannya yang hancur. Sebuah patung yang berdiri dengan kokoh, suatu saat akan mengalami pengeroposan. Demikianlah sebagian perubahan benda yang terjadi di sekitar kita.


Besi dapat berkarat

Kayu lapuk ditumbuhi lumut


Ada tiga faktor penyebab perubahan benda yang sering kita lihat yaitu pelapukan, perkaratan, dan pembusukan. Kita akan mempelajar faktor-faktor penyebab perubahan benda berikut ini.

1. Pelapukan

Perubahan dapat terjadi pada berbagai benda, baik benda yang lunak, maupun benda yang sangat keras. Tentu saja, proses perubahan benda juga membutuhkan waktu yang berbeda. Ada perubahan yang butuh waktu singkat, ada juga yang butuh waktu lama.

Batu termasuk benda yang mengalami pelapukan. Batu dikatakan mengalami pelapukan jika hancur menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Batu yang semula tampak utuh, setelah mengalami pelapukan akan pecah menjadi batu-batuan yang lebih kecil. Bentuknya puni kadang berubah menjadi bergerigi, runcing, atau bagaikan lembaran lembaran tipis. Mengapa batuan bisa lapuk?

Ada tiga jenis pelapukan, yaitu pelapukan biologi, pelapukan fisika, dan pelapukan kimia.

a. Pelapukan biologi

Pelapukan biologi adalah pelapukan yang terjadi karena kegiatan makhluk hidup. Pelapukan biologi pada batuan bisa terjadi jika batuan ditumbuhi oleh tumbuhan atau lumut. Peristiwa ini dapat diamati di daerah-daerah yang lembap. Tumbuhan dan lumut bisa hidup di bebatuan karena di situada sedikit tanah dan air. Setelah berlangsung beberapa lama, tumbuhan bertambah besar. Akar-akarnya mencengkeram makin kuat sehingga mampu memecahkan batuan. Kejadian mirip seperti ini terjadi pada trotoar yang ditanami pohon-pohonan. Sewaktu pohon-pohonan masih kecil, belum timbul masalah. Akan tetapi, setelah pohon-pohonan bertambah besar, akarnya bertambah kuat dan menjalar ke mana-mana. Akibatnya, lama kelamaan trotoar bisa retak dan hancur.


Batu telah mengalami pelapukan akibat ditumbuhi lumut

Masih banyak lagi contoh pelapukan biologi. Perhatikan kayu-kayu yang ada di rumah atau sekolahmu. Apakah kayu-kayu itu masih utuh atau sudah berlubang-lubang? Beberapa kayu mungkin masih utuh dan tampak halus, tetapi sebagian lagi mungkin sudah berlubang. Kayu dapat mengalami pelapukan karena dimakan oleh rayap. Rayap sebenarnya hidup di dalam tanah. Rayap bisa juga hidup pada kayu dan batang pohon. Kayu juga bat mengalami pelapukan akibat ditumbuhi jamur.


Tanaman dan jamur yang melekat pada kayu dapat menyebabkan pelapukan


Perhatikan pula tembok pagar yang di tumbuhi tanaman merambat. Pada mulanya, sebelum ditumbuhi tanaman, tembok itu halus. Akan tetapi, lama-kelamaan tembok menjadi. tidak halus lagi. Di tembok tersebut timbul lubang-lubang bekas akar tanaman itu melekat. Semua ini menunjukkan peristiwa pelapukan secara biologi.

Pelapukan biologi disebabkan oleh makhluk hidup, seperti pohon, lumut, jamur, dan rayap.

b. Pelapukan fisika

Pelapukan fisika adalah pelapukan yang terjadi karena faktor faktor alam, misalnya angin, air, atau cahaya matahari. Angin yang bertiup sepanjang siang dan malam hari dapat memindahkan batuan sedikit demi sedikit. Sementara itu, angin yang bertiup kencang didaerah pegunungan dapat menggelindingkan batuan dari puncak gunung ke dasar jurang. Selama berpindah tempat itulah, batuan bergesekan dengan tanah atau batuan lain sehingga mengalami pelapukan. Batuan pecah menjadi bagian yang lebih kecil, misalnya pasir dan kerikil.


Pasir merupakan salah satu hasil dari pelapukan batuan


Air yang menetes sedikit demi sedikit juga dapat menyebabkan pelapukan batuan. Perhatikan tetesan hujan yang jatuh di halaman rumahmu. Tetes-tetes hujan tersebut kelihatannya tidak terlalu deras. Akan tetapi, tetesan hujan yang berlangsung terus-menerus dapat membuat batu menjadi berlubang. Mula-mula lubang yang terbentuk hanya kecil, namun lama-kelamaan lubang membesar. Lubang tersebut kemudian berisi air. Apa yang terjadi dengan air dan batu tersebut? Pada siang hari, air dan batu mendapat panas dari sinar matahari. Akibatnya, batu menjadi mengembang atau ukurannya sedikit bertambah besar. Sebaliknya, pada malam hari, air dan batu berubah menjadi dingin sehingga menyusut atau ukurannya sedikit mengecil. Perubahan, silih berganti antara mengembang dan menyusut dalam waktu yang lama dapat menyebabkan batuan pecah (lapuk).


Pengikisan patung batu oleh air hujan


Pelapukan fisika disebabkan oleh angin, air, atau cahaya matahari.

c. Pelapukan kimia

Pelapukan kimia adalah pelapukan yang terjadi ketika benda benda bereaksi dengan zat-zat kimia. Contoh pelapukan kimia adalah hujan asam yang mengakibatkan perubahan pada benda-benda yang diterpanya. Hujan asam terjadi karena zat-zat pencemar dari bumi bereaksi dengan air di atmosfer, lalu turun sebagai hujan.

Hujan asam dapat melapukkan benda benda yang terdapat di ruang terbuka. Hujan asam juga dapat membunuh tumbuhan yang terkena cairannya.


Efek hujan asam yang terjadi di sebuah hutan


Apakah pelapukan bisa dicegah? Beberapa pelapukan dapat dicegah, terutama pelapukan yang terjadi pada kayu. Upaya mencegah pelapukan antara lain dengan merendam kayu yang akan digunakan sebagai bahan bangunan selama berbulan-bulan di dalam air. Bisa juga dengan melapisi kayu dengan cat atau bahan antirayap. Pelapukan harus dicegah agar bangunan tidak mudah ambruk. Bayangkan jika kayu dimakan rayap hingga keropos. Tentu saja kayu itu tidak mampu lagi menyangga bangunan. Bangunan bisa menjadi ambruk dan tentunya ini sangat membahayakan jiwa penghuninya.

Pelapukan kimia disebabkan oleh zat-zat kimia.

2. Perkaratan

Pernahkah kamu melihat paku atau kawat yang sudah berkarat? Apakah paku yang sudah berkarat sama dengan paku yang masih baru? Tentu berbeda, bukan? Paku yang masih baru tampak mengilap dan permukaannya masih halus. Sebaliknya, paku yang sudah berkarat tidak lagi mengilap dar permukaannya terasa kasar. Mengapa paku bisa berkarat?


Benda yang mengalami perkaratan



Benda yang mengalami perkaratan

Logam, terutama besi dan baja, akan berkarat jika bersentuhan langsung dengan air dan udara. Berarti, air dan udara dapat mengubah keadaan logam. Sepotong kawat yang terkena hujan atau embun, lama-kelamaan akan berkarat. Demikian pula, atap rumah yang terbuat dari lembaran seng, lama-kelamaan akan berkarat dan bahkan bisa timbul kebocoran di mana-mana. Kaleng yang dibiarkan tergeletak di halaman sekolah atau di kebun juga berkarat. Kawat, seng, dan kaleng merupakan benda-benda yang terbuat dari logam dan mudah berkarat.

Gejala perkaratan bisa sangat merugikan. Perkaratan tidak hanya terjadi pada barang murah seperti paku dan pisau. Barang yang mahal sekalipun tidak luput dari masalah perkaratan. Perkaratan bisa terjadi pada sepeda motor, mobil, dan kapal laut. Sepeda motor dan mobil senantiasa terkena air, baik ketika dicuci maupun ketika terjadi hujan. Apalagi pada musim hujan, air bercampur dengan lumpur sehingga bisa membuat bagian-bagian mobil cepat berkarat. Pada kapal laut lebih parah lagi. Bagian bawah kapal laut selalu terendam air laut, sedangkan bagian atasnya sering kali terkena percikan air laut. Air tersebut tidak pernah kering, meskipun terkena sinar matahari. Kontak antara air laut dan udara dengan badan kapal menyebabkan badankapal menjadi cepat berkarat.

Perkaratan terjadi pada logam, akibat reaksi logam dengan air dan udara.

1.    Pembusukan

Pembusukan merupakan gejala yang mudah kita temui sehari-hari. Pembusukan terjadi pada bahan makanan, antara lain nasi, ikan, buah-buahan, dan sayuran. Bahan-bahan ini mudah membusuk jika dibiarkan di tempat terbuka.

Perhatikan sepiring nasi yang diletakkan di atas meja. Apa yang terjadi dengan nasi tersebut keesokan hari? Tentu nasi akan mem busuk (basi). Baunya tidak lagi harum, melainkan terasa agak masam. Ikan juga mudah membusuk. Ikan yang masih segar pada pagi hari, mulai membusuk siang hari atau sore hari. Ikan yang masih segar terasa kenyal. Lama-kelamaan, ikan mulai lembek yang menandakan ikan sudah tidak segar lagi. Jika terus dibiarkan, maka esok hari ikan sudah membusuk. Baunya menusuk hidung. Kemudian banyak lalat yang mengerubuti ikan yang busuk tersebut.

Buah-buahan pun mudah mengalami pembusukan. Buah buahan yang sudah matang akan membusuk jika tidak segera dimakan. Apalagi jika buah-buahan itu sudah dibelah, atau dikupas, proses pembusukan bisa berlangsung lebih cepat. Kamu dapat membuktikan hal itu dengan meletakkan buah pisang di atas meja. Bandingkan antara buah ang yang telah dibuka kulitnya dengan buah pisang yang kulitnya masih utuh. Manakah yang lebih cepat membusuk?

Bahan makanan mengalami pembusukan akibat aktivitas jamur dan bakteri. Jamur dan bakteri dapat kita lihat pada roti atau kue basah yang diletakkan di udara terbuka selama beberapa hari. Jamur dan bakteri mudah berkembang pada tempat yang lembap, misalnya pada nasi yang sedikit berair dan pakaian yang agak basah. Jamur dan bakteri juga berkembang pada makanan yang sudah kedaluwarsa. Jamur dan bakteri yang tumbuh pada makanan sangat berbahaya karena dapat membusukkan makanan dan menghasilkan zat beracun. Makanan busuk jika dikonsumsi dapat mengakibatkan keracunan. Keracunan makanan antara lain ditandai dengan kepala pusing, perut terasa mual, dan muntah-muntah.


Buah-buahan lama kelamaan akan membusuk


Karena berbahaya, maka jamur dan bakteri harus dihambat perkembangannya pada makanan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan, misalnya menyimpan makanan dalam kulkas, memanaskan, dan mengeringkan makanan. Menyimpan makanan dalam kulkas berarti menghambat pertumbuhan dan aktivitas jamur atau bakteri yang merusak makanan. Mengeringkan makanan juga dapat menghambat pertumbuhan jamur. Seperti kita ketahui, jamur mudah tumbuh pada lingkungan yang lembap. Sebaliknya, jamur sulit berkembang pada lingkungan yang kering.

Memanaskan makanan bertujuan untuk membunuh benih jamur yang mungkin terdapat pada makanan. Memanaskan makanan bisa dilakukan dengan menggoreng, merebus, atau membakarnya. Hal ini efektif untuk mencegah pertumbuhan jamur karena jamur tidak dapat bertahan hidup pada suhu yang tinggi.

Selain itu, dapat dilakukan penambahan bahan pengawet yang aman pada makanan. Pemberian bahan pengawet bertujuan untuk menghambat pertumbuhan jamur atau menghambat pembusukan. Bahan pengawet alami yang biasa digunakan adalah garam dan gula. Garam biasanya ditaburkan pada ikan atau daging yang masih segar. Gula digunakan sebagai pengawet pada manisan atau dendeng. Bacalah kembali buku Sains kelas III yang membahas tentang bahan pengawet makanan.

Pembusukan terjadi pada bahan makanan sehingga menyebabkan makanan tidak dapat dikonsumsi manusia.

B. Faktor Penentu dalam Benda atau Bahan Memilih

Di kelas III dan IV, kita telah mempelajari kegunaan benda dan berbagai sifat bahan. Sekarang, kalian akan mengulasnya kembali hingga kalian menjadi lebih paham.

1. Sifat Benda atau Bahan

Ada berbagai bahan yang digunakan untuk membuat benda. Bahan-bahan tersebut antara lain logam, karet, plastik, dan kayu. Setiap bahan memiliki sifat tertentu. Sifat logam umumnya berbeda dengan sifat karet, plastik, dan kayu. Demikian pula dengan sifat bahan-bahan lain yang umumnya berbeda satu sama lain. Meskipun demikian, ada pula bahan bahan yang memiliki kesamaan sifat. Dapatkah kamu memberikan contohnya?

Untuk menghasilkan benda tertentu, orang memilih sifat bahan yang sesuai. Untuk membuat benda yang kuat, misalnya, maka digunakan bahan yang juga kuat dan keras. Untuk membuat benda yang dapat dilipat atau dibengkokkan, maka digunakan bahan yang lentur. Untuk membuat benda yang mudah dibawa-bawa, maka digunakan bahan yang ringan. Untuk membuat benda yang tidak tembus air, maka digunakan bahan yang tidak tembus air. Demikian seterusnya.

Mengapa harus ada kesesuaian antara sifat bahan dengan benda yang dihasilkannya?

Tujuannya tentu agar benda tersebut dapat berfungsi dengan baik. Kalau fungsi benda tidak sesuai dengan sifat bahan, maka benda tersebut tidak dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Bahkan, benda tersebut bisa membahayakan keselamatan jiwa pemakainya.

Berikut ini akan dibahas beberapa bahan yang sering digunakan di rumah atau di lingkungan kita. Bahan-bahan tersebut antara lain logam, kayu, karet, dan plastik.

a. Logam dan kayu

Benda apa saja yang terbuat dari logar atau kayu? Tentu banyak sekali. Logam dan kayu digunakan pada hampir semua peralatan rumah kita.

Berbagai jenis logam memiliki sifat yang tidak selalu sama. Misalnya, besi lebih berat keras, dan dapat berkarat. Aluminium lebih ringan, cukup keras, dan tidak berkarat. Tem baga lebih mudah dibentuk daripada besi dan tidak berkarat. Peralatan yang terbuat dari besi, contohnya adalah pisau, palu, tang, kunci, setrika, dan sendok. Peralatan yang terbuat dari aluminium, contohnya antara lain panci, wajan, dan loyang kue.

Benda yang terbuat dari logam


Benda-benda cantik yang terbuat dari kayu


Tembaga digunakan untuk membuat kabel listrik karena sifatnya yang lebih lentur, tidak berkarat, dan merupakan penghantar listrik yang baik. Akan tetapi, kebanyakan jenis logam bersifat keras dan kuat. Oleh karena itu, logam digunakan untuk membuat garpu, sendok, pisau, panci, paku, dan obeng. Benda benda itu harus kuat karena sering digunakan untuk mencongkel, mengangkat, memotong. menempel, atau memutar benda lain.

Sifat keras dan kuat sebenarnya dimiliki juga oleh kayu sehingga digunakan untuk membuat berbagai perabotan rumah tangga, misalnya kursi, meja, dan lemari. Perabotan-perabotan ini harus kuat agar dapat menahan beban berat di atasnya.

Walaupun memiliki kesamaan, namun logam memiliki sifat lain yang tidak dimiliki oleh kayu. Selain memiliki sifat keras dan kuat. logam memiliki sifat tidak menyerap air, sedangkan kayu dapat menyerap air. Kita dapat membuktikan hal ini dengan memasukkan sendok dan pensil ke dalam air. Benda manakah yang bagian dalamnya basah? Tentu pensil, bukan? Logam juga tidak dapat dimakan serangga, sedangkan kayu dapat menjadi keropos dimakan rayap.

Kayu pun memiliki sifat lain yang tidak dimiliki oleh logam. Kayu mudah dibentuk, sedangkan logam sulit dibentuk. Kita bias membuktikan hal itu dengan mencoba memotong pensil dan sendok. Kelebihan lain yang dimiliki kayu dibandingkan logam adalah kayu lebih ringan dan tidak berkarat.

Logam dan kayu mempunyai persamaan sifat, yaitu kuat dan keras.

Perbedaan logam dan kayu adalah

1. logam lebih berat dan tidak dimakan rayap

2. kayu lebih ringan dan tidak berkarat.

b. Karet dan plastik

Karet memiliki sifat yang sangat lentur atau elastis. Sfat ini menyebabkan karet tidak mudah patah, meskipun sifat yang sangat lentur. dilipat atau dibengkokkan. Perhatikan karet gelang, karet ban sepeda, atau karet katapel. Benda-benda tersebut tidak mudah patah saat dilipat, dibengkokkan, atau ditarik. Benda-benda itu baru akan patah atau putus jika ditarik dengan kuat sekali atau diiris.


Karet memiliki sifat yang lentur


Sifat lentur dimiliki juga oleh sebagian plastik. Meskipun demikian, plastik tidak benar-benar lentur seperti halnya karet. Plastik hanya sedikit lentur, bahkan plastik ada yang mudah patah jika dilipat atau dibengkokkan. Kita bisa membuktikan hal itu dengan mengambil selang air dan ember plastik. Kedua benda ini sama-sama terbuat dari plastik. Meskipun demikian, bahan plastik yang digunakan keduanya berbeda. Selang air terbuat dari plastik yang tidak mudah patah, meskipun dilipat, digulung, atau dibengkokkan. Sebalik nya, ember terbuat dari bahan plastik yang mudah patah. Sering kali kita melihat ada ember yang pecah sewaktu jatuh atau membawa beban terlalu berat.


Karet dan plastik tidak dapat menyerap air


Selain bersifat lentur, karet dan plastik juga memiliki sifat tidak menyerap air atau tidak tembus air. Sifat ini dapat dibuktikan dengan memasukkan air ke dalam balon atau gelas plastik. Apakah air menetes keluar dari balon atau gelas?

Karet dan plastik memiliki persamaan sifat, yaitu lentur dan tidak menyerap air. Akan tetapi, karet lebih lentur, sedangkan jenis plastik tertentu lebih mudah patah.


2. Kegunaan Benda atau Bahan

Apakah benda-benda di sekitar kita terbuat dari bahan yang sesuai? Kamu dapat menjawab pertanyaan ini dengan memperhatikan benda-benda di sekitarmu. Perhatikan, misalnya sendok, kursi, ban sepeda, dan ember. Dibuat dari bahan-bahan apakah benda-benda tersebut? Tentu kamu dapat menjawab pertanyaan ini dengan mudah. Sendok terbuat dari logam, kursi terbuat dari kayu, ban sepeda terbuat dari karet, dan ember terbuat dari plastik yang keras. Dalam hal apa benda dan bahan dikatakan sesuai?

Pemilihan bahan disesuaikan dengan kegunaan benda, Misalnya, pisau digunakan untuk memotong atau mengiris. Oleh karena itu, bahan pembuat pisau harus keras dan kuat. Selain itu, bahan pembuat pisau harus dapat diasah hingga tajam. Bahan yang sesuai dengan syarat-syarat di atas adalah besi dan baja.

Benda-benda lain pun demikian. Perhatikan payung yang dapat digunakan pada berbagai cuaca. Payung dapat digunakan pada siang hari yang terik karena payung terbuat dari bahan yang tidak terlalu menyerap panas. Tentu saja, bayang-bayang gelap dari payung melindungi kita dari panas matahari. Payung juga dapat digunakan pada saat hujan karena kain payung memiliki sifat tidak menyerap air. Bayangkan seandainya payung terbuat dari besi. Pada siang hari yang terik, payung besi akan menghantarkan panas dari sinar matahari ke badan kita. Akibatnya, badan kita malah kepanasan. Pada saat hujan, payung besi dapat berfungsi dengan baik karena tidak menyerap air. Akan tetapi, besi memiliki sifat berat sehingga kita akan kesulitan membawanya. Oleh karena itu, bagian utama payung tidak terbuat dari besi.

Payung dapat digunakan dicuaca panas maupun dingin


Orang membuat benda dengan berbagai tujuan. Agar kuat dan tahan lama, misalnya, orang membuat sendok dari logam. Akan tetapi, sifat kuat dan tahan lama kadang tidak dibutuhkan. Orang membuat sendok yang fungsinya hanya untuk mengangkat makanan. Sendok itu cukup untuk sekali pakai, lalu dibuang. Tujuannya agar lebih praktis, tidak perlu repot mencuci dan menyimpannya. Oleh karena itu, dibuatlah sendok plastik yang ringan dan murah harganya.

Kamu dapat menemukan contoh lainnya dari benda-benda di sekitarmu. Setiap kali kamu menemukan sebuah benda, coba bayangkan seandainya benda tersebut terbuat dari bahan yang berbeda. Catatlah masalah-masalah yang dapat timbul jika menggunakan bahan yang salah.

Pemilihan bahan untuk membuat suatu benda harus sesuai dengan sifat bahan itu dan tujuan penggunaan benda.

 

Rangkuman

1. Faktor penyebab perubahan benda antara lain pelapukan, perkaratan, dan pembusukan. 2. Pelapukan ada tiga macam, yaitu:

a. pelapukan biologi, yaitu pelapukan karena faktor makhluk hidup.

b. pelapukan fisika, yaitu pelapukan karena faktor alam, seperti angin, air, dan cahaya matahari.

c. Pelapukan kimia, yaitu pelapukan karena benda bereaksi dengan zat-zat kimia. Cara mencegah pelapukan antara lain dengan merendam kayu atau melapisi kayu dengan cat atau bahan antirayap.

3. Perkaratan terjadi karena adanya interaksi antara logam dengan air dan udara. Cara mencegah perkaratan antara lain dengan melapisi logam dengan cat khusus.

4. Pembusukan terjadi antara lain karena adanya pertumbuhan dan aktivitas jamur atau bakteri.

Cara mencegah pembusukan antara lain dengan pendinginan, pemanasan, atau pemberian bahan pengawet pada makanan.

5. a. Logam bersifat keras dan kuat, tidak menyerap air, dan pada umumnya sulit dibentuk.

b. Logam banyak digunakan untuk membuat garpu, sendok, pisau, paku, dan obeng.

6. a. Kayu bersifat keras dan kuat, dapat menyerap air, ringan, tidak berkarat, dan mudah dibentuk.

b. Kayu banyak digunakan untuk membuat berbagai perabot rumah tangga, misalnya kursi, meja, dan lemari.

7. a. Karet dan plastik (beberapa jenis plastik) memiliki sifat lentur dan tidak tembus air.

b. Sifat lentur menyebabkan karet dan plastik tidak mudah patah, meskipun dilipat atau dibengkokkan.

8. Benda dapat berfungsi dengan baik jika ada kesesuaian antara bahan pembuat benda dengan tujuan penggunaan benda. Misalnya, ember dibuat dari karet atau plastik yang keras, bukan dari kertas atau kain.

 

Latihan Soal

I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar.

1. Pelapukan fisika dapat disebabkan oleh ....

a. angin

b. lumut

c. rayap

d. pohon

2. Pelapukan kayu dapat menyebabkan ….

a. permukaan kayu menjadi mengilap

b. kayu menjadi lebih kuat

c. kayu menjadi keras

d. kayu semakin keropos

3. Pelapukan kayu dapat dicegah dengan cara ....

a. meletakkan kayu di tempat lembap

b. melapisi kayu dengan cat

c. menyimpan kayu pada ruang tertutup

d. menggosok kayu hingga halus.

4. Benda yang tidak akan mengalami perkaratan adalah ....




5. Benda berikut yang paling cepat mengalami perkaratan adalah ….

a. pesawat terbang

b. sepeda motor

c. mobil

d. kapal laut

6. Daging yang dibiarkan di udara terbuka seiama beberapa hari akan ....

a. tetap segar

b. menjadi matang

c. menjadi kering

d. membusuk

7. Tanda-tanda yang menunjukkan bahan makanan membusuk adalah ....

a. warna kulit buah jeruk menjadi kuning

b. daging ikan menjadi lembek dan berair

c. rasa nasi menjadi lebih lezat

d. buah pepaya terasa lebih manis

8. Sifat-sifat bahan berikut ini yang benar adalah ….

a kayu bersifat menyerap air

b. karet bersifat kaku

c. logam bersifat mudah dibentuk

d. plastik bersifat menyerap air

9. Benda-benda berikut ini yang bersifat paling lentur adalah ....

a. karet gelang

b. sendok logam

c.ember plastik

d. tongkat kayu

10. 

A



B

Benda A dan B memiliki persamaan, yaitu ....

a tidak menyerap air

b. dapat digunakan saat hujan

c. bersifat dapat ditembus air

d. bersifat keras dan mudah putus

11. Bagian ban sepeda yang bergesekan dengan jalan dibuat dari ....

a plastik

b. besi

c. karet

d. kayu

12. Karena berfungsi untuk menyerap air, saputangan tidak mungkin dibuat dari ....

a. kain katun

b. sutra

c. lembaran plastik

d. kertas tisu

13. Di bawah ini yang merupakan akibat dari penanaman pepohonan pada trotoar adalah ….

a trotoar menjadi semakin kuat dan terasa teduh untuk pejalan kaki

b. trotoar menjadi retak dan mudah hancur seiring bertambah besarnya ukuran pohon

c. ukuran pohon tidak bertambah karena pertumbuhannya dibatasi bebatuan trotoar

d. kerindangan pohon membuat udara di sekitar menjadi lebih kering

14. Tujuan pemanasan makanan adalah untuk ....

a. menghindari lalat

b. menghambat pertumbuhan bakteri

c. membuat bahan makanan lebih segar

d. mencegah pertumbuhan jamur

15. Buah dan sayur yang disimpan di dalam kulkas tidak cepat membusuk karena ....

a. udara di dalam kulkas sangat lembap

b. di dalam kulkas terdapat bahan pengawet makanan

c. udara dingin dalam kulkas menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur

d. di dalam kulkas terdapat bahan pembunuh bakteri dan jamur

II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan benar.

1. Air dan angin merupakan penyebab pelapukan ....

2. Pelapukan batuan karena ditumbuhi lumut termasuk pelapukan ....

3. Pengeroposan pada kayu disebabkan oleh hewan kecil yang memakan kayu, yaitu ....

4. Air dan udara dapat menyebabkan logam mengalami ....

5. Nasi yang dibiarkan di udara terbuka lama-kelamaan menjadi ....

6. Merendam kayu dalam air akan membuat kayu menjadi ....

7. Pelapisan besi dengan cat dapat mencegah ....

8. Pengeringan bahan makanan bertujuan untuk menghilangkan kandungan ....

9. Jamur mudah tumbuh pada lingkungan yang ....

10. Benda di samping terbuat dari .... 



11. 


Benda-benda pada gambar di atas tidak mengalami .... karena telah dilapisi bahan antikarat.

12. Payung harus memiliki sifat ....

13. Peralatan pertukangan sebagian besar terbuat dari ....

14. Karet sangat penting untuk kendaraan bermotor karena bahan ini digunakan untuk membuat ....

15. Karet tidak cocok untuk membuat sudip karena bersifat ....

16. Untuk membuat lemari, kayu lebih cocok daripada besi karena bersifat lebih .... sehingga lebih mudah dipindah-pindah.

17. Manisan buah dan dendeng menggunakan bahan pengawet makanan, yaitu ....

18. Logam yang bersifat ringan, keras, dan tidak berkarat yang banyak digunakan untuk alat masak adalah ....

19. Kayu dijadikan bahan ukiran karena salah satu sifatnya, yaitu ....

20. Sifat bahan penyusun tisu dan saputangan adalah mudah menyerap ....

 

   

  







Komentar