Rabu, 23 Agustus 2022, PEMBELAJARAN TEMATIK Tema 2 Persatuan dalam Perbedaan Subtema 3 Bersatu Kita Teguh Kelas 6 SDN 1 BAKAUHENI
Tema 2 Persatuan dalam Perbedaan
Subtema 3 Bersatu Kita Teguh
Pendamping Pembelajaran 3
Pendalaman Materi
Muatan IPA KD 3.3 dan
4.3
Pelestarian Tumbuhan dan Hewan
Berdasarkan Lingkungan Hidupnya
Tumbuhan
dan hewan dapat mengalami penurunan populasi, misalnya karena habitatnya rusak
atau karena banyak dimanfaatkan manusia. Jika tumbuhan dan hewan tersebut tidak
dilestarikan, tumbuhan dan hewan tersebut akan menjadi langka. Terlebih jika
tumbuhan dan hewan tersebut termasuk endemik. Artinya tumbuhan dan hewan
tersebut hanya dapat ditemukan di satu tempat dan tidak dapat ditemukan di
tempat lainnya. Berikut beberapa contoh tumbuhan dan hewan yang harus
dilestarikan agar tidak punah.
1. Pelestarian Tumbuhan Berdasarkan
Lingkungan Hidupnya
Tumbuhan
bunga padma raksasa atau raflesia memiliki mahkota berwarna merah. Raflesia
mengeluarkan aroma busuk seperti bangkai untuk mengundang hewan penyerbuk
seperti lalat agar hinggap dan menyerbuki bunganya. Raflesia membutuhkan waktu
hingga sembilan bulan untuk tumbuh. Masa mekar bunga raflesia hanya 5-7 hari.
Raflesia merupakan tumbuhan langka. Oleh karena itu, peran pemerintah sangat
diperlukan dalam pelestarian tumbuhan tersebut. Misalnya, menetapkan taman
nasional atau mendirikan taman konservasi untuk melindungi tumbuhan raflesia.
Kita
juga dapat turut serta melestarikan raflesia. Misalnya, dengan mencari
informasi tentang tumbuhan tersebut untuk kita pelajari. Kita juga tidak boleh
merusak bunga tersebut beserta lingkungan hidupnya.
b. Cendana
Cendana
merupakan tumbuhan berkayu yang mengeluarkan aroma khas wangi. Cendana banyak
dimanfaatkan dalam keseharian masyarakat Indonesia. Aromanya yang khas dan
wangi membuat tumbuhan cendana dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan parfum
dan aromaterapi. Namun, tumbuhan cendana termasuk tumbuhan langka karena sulit
untuk dibudidayakan. Kecambah dari pohon cendana merupakan tumbuhan parasit
sehingga harus menumpang tumbuhan lain. Oleh karena itu, peran pemerintah dan
masyarakat sangat penting untuk menjaga kelestarian tumbuhan cendana. Peran
kita sebagai masyarakat dengan mengurangi penggunaan minyak cendana. Peran
pemerintah misalnya menetapkan kawasan konservasi bagi tumbuhan tersebut.
2. Pelestarian Hewan Berdasarkan
Lingkungan Hidupnya
a. Orang utan
Orang
utan merupakan hewan endemik yang hidup tersebar di hutan tropis Indonesia,
tepatnya di Pulau Sumatra dan Kalimantan. Orang utan menghabiskan sebagian
besar hidupnya di kanopi pohon. Saat ini, ancaman kelangsungan hidup orang utan
mencakup berubahnya fungsi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit, pertambangan,
dan pembukaan jalan. Upaya pelestarian terhadap orang utan pun dilakukan,
seperti kerja sama WWF-Indonesia dengan pemerintah dalam mengembangkan rencana
tata ruang ekosistem sebagai upaya pengembalian hutan sebagai habitat orang utan.
Selain itu, sebagian besar orang utan yang selamat dilindungi di tempat
penangkaran-penangkaran khusus. Sebagai contoh, penangkaran orang utan di Bukit
Lawang, Sumatra dan di Tanjung Puting, Kalimantan.
b. Gajah sumatra
Gajah
sumatra merupakan hewan endemik di Pulau Sumatra. Gajah sumatra menyukai hutan
yang ditumbuhi oleh pohon-pohon lebat dan berada dekat dengan sumber air. Gajah
sumatra termasuk hewan langka karena jumlahnya semakin menurun. Faktor
penyebabnya, antara lain perburuan dan berubahnya fungsi hutan menjadi
permukiman dan perkebunan. Sebagai langkah pencegahan dari kepunahan,
pemerintah menetapkan beberapa wilayah sebagai Pusat Konservasi Gajah Sumatra.
Misalnya, Taman Nasional Way Kambas di Lampung dan Taman Nasional Tesso Nilo di
Riau.
Ayo Berlatih
Perhatikan gambar-gambar berikut! Setelah
itu, kerjakan soal-soalnyal
1. Apa nama tumbuhan
dan hewan pada gambar di atas?
2. Identifikasilah
lingkungan hidup tumbuhan dan hewan tersebut!
3. Bagaimana cara
melestarikan tumbuhan dan hewan tersebut?
Pendalaman Materi
Muatan Bahasa Indonesia
KD 3.4 dan 4.4
Menuliskan
Informasi Penting Suatu Teks Sejarah Menggunakan Kata Baku
Ayo,
ingat kembali cara menemukan informasi penting suatu teks! Salah satu caranya
adalah dengan menggunakan kata tanya apo, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan
bagaimana. Informasi yang sudah ditemukan, akan lebih mudah diingat apabila
disajikan dalam bentuk diagram dan dituliskan menggunakan kata baku.
Ayo Berlatih
Bacalah teks berikut dengan cermat!
Setelah itu, kerjakan soal-soalnya!
Sejarah
Sang Saka Merah Putih
Sang Saka Merah Putih memiliki
sejarah tersendiri, Tahukah kamu makna warna merah dan putih pada bendera
Indonesia? Warna merah pada bendera Indonesia mencerminkan kebranian. Warna
putih mencerminkan kesucian.
Bahan dasar bendera merah
putih adalah kain pemberian Jepang pada saat menjanjikan kemerdekaan untuk
Indonesia. Perwira Jepang yang bernama Hitoshi Shimizu, yang pada saat itu
menjabat sebagai kepala Sedenbu (Departemen Propaganda) memberikan kain
berwarna merah dan putih kepada pemuda bernama Chairul Basri. Selanjutnya,
Chairul Basri memberikan kain tersebut kepada Fatmawati untuk dijahit dan
dijadikan sebagai bendera Indonesia.
Bendera asli Indonesia
terakhir dikibarkan pada 17 Agustus 1967 di Istana Merdeka. Setelah itu,
bendera Indonesia disimpen di Monumen Nasional. Di tahun-tahun berikutnya, yang
dikibarkan adalah bendera tiruannya. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga
bendera pusaka agar nggak rusak dan dapat dikenang oleh generasi selanjutnya.
Sumber:
17-8-45 Fakta, Drama, dan Misteri dengan penyesuaian
1. Tuliskan informasi
penting dari teks tersebut dalam bentuk diagram!
2. Temukanlah kata-kata
tidak baku yang terdapat dalam teks tersebut! Berilah tanda garis bawah dan
perbaikilah kata tidak baku tersebut menjadi kata baku! 3. Buatlah peta pikiran
dari informasi penting yang kamu temukan!
Komentar
Posting Komentar